Total Tayangan Halaman

Sabtu, 16 April 2011

Peranan Penting Media Masa untuk Kemajuan Berbangsa dan Bernegara (Hegemony Media)



Dalam perkembangan era informasi seperti sekarang ini peran media sangat penting dalam mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Arti penting pers ini telah disadari bersama sehingga terbitlah undang-undang mengenai kebebasan pers. Dengan berbekal undang-undang tersebut pers telah menjadi salah satu kekuatan penting untuk kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kesibukan rutinitas sehari-hari masyarakat cenderung untuk menyerahkan sebagian logikanya kepada media. Masyarakat sudah tidak punya waktu lagi untuk menelaah dan mengkaji suatu berita. Hal ini berakibat masyarakat akan menerima suatu berita apa adanya terlepas berita itu benar atau tidak. Momentum seperti ini akan dimanfaatkan oleh media yang mempunyai orientasi profit taking dengan menyebar berita yang bisa mengangkat rating, dimana outputnya akan dapat meningkatkan penghasilan dari segi iklan.
Sebenarnya bila keadaan ini dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan pola pikir masyarakat cenderung kearah kapitalisme, yang mengakibatkan pembentukan masyarakat yang berpola pikir nasionalisme untuk kemajuan bangsa menjadi tersisihkan dan tidak mendapat tempat. Hal ini tidak sejalan dengan cita-cita bung karno yang pernah berkata “ tidak seorangpun yang menghitung-hitung, berapa untung yang kudapat nanti dari republic ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankanya” (pidato HUT Proklamasi 1956).
Dengan penguasaan media suatu kelompok akan dengan mudah dapat membelokan pola pikir masyarakat seperti apa yang diinginkanya. Tentunya redaktur dari media harus mempunyai kemampuan yang mumpuni di bidang mindseting, suatu kemampuan yang secara kusus mempelajari mengenai penggiringan opini public kearah yang diinginkan meskipun harus menggunakan jurus dewa mabuk sekalipun, yang terpenting dapat menempatkan pola pikir masyarakat kearah yang diinginkanya.
Sebagian besar media masa dikuasai oleh kelompok-kelompok pemilik modal yang disamping berorientasi profit taking juga mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu seperti yang dikehendaki oleh pemiliknya. Jika pemiliknya berdarah biru maka media tersebut akan menanamkan pola pikir kearah monarkis, walaupun dengan cara tersembunyi. Pola pikir seperti ini akan senantiasa menafikan suatu ide yang berasal dari suatu golongan yang tidak disukainya. Padahal jika ditelaah lebih jauh, dengan tata cara monarkis ini maka kemajuan suatu bangsa akan berjalan secara lambat, karena yang boleh memiliki ide hanya beberapa golongan saja. Dengan berbagai cara kelompok ini akan menanamkan rasa minder kepada lawanya sehingga enggan berbuat sesuatu. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip fauding father bangsa yang pernah berkata”Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat sesuatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut untuk tidak bertemu dengan kemajuan selangkahpun” (Bung Karno). Seharusnya media memainkan simphoni yang indah dalam menciptakan mayarakat yang kuat dan berdaya saing tinggi. Berbeda apabila jika masyarakat diberi kebebasan secara luas untuk mengungkapkan suatu ide, tentunya peluang kemajuan suatu bangsa akan berjalan relative cepat, karena akan terjadi banyak pilihan untuk ide yang benar-benar efektif dan efisien.
Terakir dalam tulisan saya ini, pesan yang hendak saya sampaikan adalah : Jangan takut melakukan sesuatu sesuai kerenteg dihatimu, kalaupun itu salah akan menjadikan suatu pelajaran berharga dalam mewarnia hidupmu. Orang yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sendiri, tidak akan mampu menjadi suatu insan yang merdeka seutuhnya.